
20 Juli 2025 8:20 pm
Alasan Kenapa Imlek Selalu Hujan: Tidak Hanya di Indonesia?
1. 3 Alasan Kenapa Imlek Selalu Hujan1. Musim Hujan di Asia Tenggara2. Peralihan Musim di Tiongkok & Taiwan3. Angin Muson & Lembapnya Udara Awal Tahun2. Mana Saja Negara yang Juga Terkena Hujan Saat Imlek?1. China Selatan2. Taiwan3. Hong Kong4. Malaysia3. Apa Makna Hujan dalam Budaya Imlek?4. Kesimpulan
Setiap kali Imlek tiba, banyak orang mengeluhkan atau sekadar bertanya-tanya: “Kenapa sih setiap Imlek pasti hujan?” Meskipun terdengar seperti kebetulan tahunan, sebenarnya fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah maupun budaya. Bahkan, bukan hanya di Indonesia, hujan saat Imlek juga terjadi di negara-negara Asia lainnya. Artikel ini akan membahas penyebabnya, negara-negara yang mengalaminya, dan makna simbolis yang tersembunyi di balik hujan tersebut.
3 Alasan Kenapa Imlek Selalu Hujan
Banyak orang mengaitkan Imlek dengan hujan, seolah keduanya adalah paket lengkap setiap awal tahun. Namun, fenomena ini bukan sekadar kebetulan. Ada penjelasan ilmiah di balik kenapa hujan sering turun saat perayaan Imlek berlangsung. Dari kondisi cuaca di Asia Tenggara hingga pergerakan angin muson yang membawa udara lembap, berikut tiga alasan utama kenapa Imlek sering disambut guyuran hujan.
Musim Hujan di Asia Tenggara
Di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Imlek biasanya jatuh pada akhir Januari hingga pertengahan Februari. Periode ini bertepatan dengan puncak musim hujan, terutama akibat pengaruh angin barat dari Samudra Hindia. Jadi, sangat wajar jika hujan turun hampir setiap kali Imlek datang. Ini murni fenomena cuaca musiman di wilayah tropis.
Peralihan Musim di Tiongkok & Taiwan
Di wilayah subtropis seperti China bagian selatan dan Taiwan, Imlek menandai peralihan dari musim dingin ke musim semi. Pada masa transisi ini, suhu mulai menghangat, namun masih diselimuti kelembapan tinggi. Udara dingin dari utara bertemu dengan udara hangat dari selatan, menghasilkan hujan ringan dan kabut. Ini dikenal sebagai hujan awal musim semi, atau dalam bahasa Mandarin disebut "chūnyǔ" (春雨).
Angin Muson & Lembapnya Udara Awal Tahun
Selain faktor musim, angin muson berperan besar dalam membawa massa udara lembap ke berbagai wilayah Asia pada awal tahun. Angin ini tidak hanya menyebabkan hujan deras di Asia Tenggara, tetapi juga memicu perubahan cuaca yang cepat di kawasan subtropis. Udara lembap yang bertemu dengan tekanan rendah menyebabkan hujan turun dengan frekuensi tinggi, terutama di sekitar hari-hari perayaan Imlek.
Mana Saja Negara yang Juga Terkena Hujan Saat Imlek?
Imlek yang identik dengan hujan ternyata bukan hanya fenomena khas Indonesia. Beberapa negara lain yang merayakan Tahun Baru Imlek juga mengalami cuaca serupa. Dari wilayah Asia Timur hingga Asia Tenggara, hujan kerap turun saat perayaan Imlek berlangsung. Fenomena ini berkaitan erat dengan pola iklim regional yang terjadi di awal tahun. Lalu, negara mana saja yang juga merasakan hujan saat Imlek?
China Selatan
Di wilayah seperti Guangzhou dan Shenzhen, hujan saat Imlek adalah hal yang sangat umum. Bahkan, masyarakat lokal sudah terbiasa merayakan tahun baru dalam kondisi mendung atau gerimis. Hujan dianggap sebagai bagian dari siklus alam yang menyambut musim semi.
Taiwan
Cuaca mendung, kabut, dan hujan ringan sering menjadi ciri khas Imlek di Taiwan. Kondisi ini dipandang sebagai tanda transisi musim dan dianggap wajar. Warga tetap melakukan perayaan meskipun cuaca kurang cerah.
Hong Kong
Hong Kong juga sering mengalami kabut dan hujan gerimis saat Imlek. Menariknya, hujan ini justru dianggap membawa keberuntungan karena dipercaya sebagai berkah alam untuk memulai tahun baru.
Malaysia
Sama seperti Indonesia, Malaysia berada dalam pengaruh musim hujan pada awal tahun. Maka tak heran jika perayaan Imlek di sana juga sering diguyur hujan. Namun masyarakat tetap menyambutnya sebagai bagian dari tradisi tahunan.
Apa Makna Hujan dalam Budaya Imlek?
Dalam budaya Tionghoa, hujan saat Imlek tidak selalu dilihat sebagai hambatan. Justru, hujan dianggap sebagai bentuk penyucian alam yang membersihkan energi buruk dari tahun sebelumnya. Ada juga cerita rakyat yang menghubungkan hujan dengan keberhasilan mengusir roh jahat seperti Nian. Selain itu, banyak yang percaya bahwa hujan adalah pertanda berkah dan awal yang segar. Dengan kata lain, hujan tidak hanya diterima, tetapi juga dimaknai secara spiritual sebagai pertanda baik.
Kesimpulan
Imlek selalu hujan bukan karena kebetulan, tapi karena kombinasi antara faktor cuaca, musim, dan angin muson yang aktif di awal tahun. Fenomena ini terjadi bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara Asia seperti China, Taiwan, Hong Kong, dan Malaysia. Menariknya, hujan ini bukan hanya dijelaskan secara ilmiah, tapi juga memiliki makna simbolik yang memperkaya tradisi Imlek. Jadi, saat hujan turun di hari Imlek, banyak orang melihatnya bukan sebagai gangguan—melainkan sebagai berkah awal tahun yang patut disyukuri.